“Saya Ingin Menikahi Janda Mujahid atau Gadis Korban Perkosaan Tentara Basyar”

P1000816
Yusuf

SALAM-ONLINE: Usianya masih tergolong muda, namun sebelum membelot dari rezim Nushairiyah Suriah, pria berperawakan tinggi bernama Yusuf ini pernah jadi tim pengawalnya Basyar Asad.

Kini pria muda yang bercita-cita mati syahid tersebut dalam kondisi kritis karena luka parah yang dia derita akibat mobil ambulans yang ia kendarai mendapat serangan bom pasukan rezim Asad.

Menurut pengakuan relawan kemanusiaan HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia) dan FIPS (Forum Indonesia Peduli Syam) yang sempat intens berinteraksi dengan Yusuf, tidak ada tindakan atau perbuatan Yusuf yang mengecewakan mereka.

“Dia orang yang sangat baik,” ujar salah seorang fotografer FIPS yang pernah diterjunkan ke wilayah konflik Suriah sekitar dua bulan lalu.

Akh Yusuf selama ini mendapat tugas sebagai supir Rumah Sakit Lapangan (RSL) Salma, dan tentu bukan supir biasa. Karena, sebagai mantan anggota Paspampres rezim Nushairiyah, yang tampak dalam tugasnya di RSL Salma adalah memberikan pengawalan bersama Mujahid lainnya untuk relawan seperti HASI. Dialah yang sering membawa relawan kemanusiaan Indonesia berkeliling di wilayah konflik Suriah selama ini.

Seorang relawan kemanusiaan HASI kepada Islampos.com menceritakan satu kenangan menarik dari pemuda lajang ini. Berikut kisahnya:

Baca Juga

Ketika kami tanya, “Apa Antum gak pengen nikah?” Dia hanya menjawab, “Siapa yang tak ingin menikah? Tapi Wallahi, jika saya tak diambil jadi syahid dalam perang ini, saya ingin menikahi janda Mujahid yang suaminya syahid atau gadis korban perkosaan tentara rezim Basyar.”

Kami semua tercengang dan kemudian bertanya lagi kepadanya. “Tapi kenapa tidak memilih gadis biasa saja?”

Suriah-yusuf-jpeg.image2
Akh Yusuf setelah terkena serangan bom tentara rezim Asad ditangani di RSL Salma. Salah seorang relawan medis Tim 8 HASI, Abu Samir (tengah) turut membantu menangani Yusuf yang sedang kritis. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk pemuda shalih ini.

Dia pun menjawab dengan jawaban yang kembali membuat kami terkejut. “Ya Akhi, kalau gadis pasti ada saja pemuda yang mau menikahinya. Tapi kalau janda dengan tanggungan anak-anak atau gadis korban perkosaan, siapa yang mau dan bersedia? Saya ingin meringankan beban mereka.”

Subhanallah…Allahu Akbar…! (Islampos), salam-online

Baca Juga