Posisi Mujahidin Al-Qaidah Sudah di Ambang Pintu ‘Israel’

Suriah-Para amir, komandan militer dan ulama syariat Jabhah Nushrah ikut dalam perang pembebasan dataran tinggi Ahmar barat-foto-mujahidin-al-qaida-di-ambang-pintu-israel-jpeg.image
Para amir, komandan militer dan ulama Jabhah Nushrah ikut dalam perang pembebasan dataran tinggi Ahmar barat

QUNAITIRAH (SALAM-ONLINE): Mujahidin Islam akhirnya berhasil menguasai Tal Ahmar barat atau dataran tinggi Ahmar barat di wilayah pinggiran Qunaitirah dari tangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah “Hizbu Syaithan” Lebanon pada Selasa (8/4/2014). Kesuksesan Mujahidin merebut dataran tinggi yang sangat strategis tersebut merupakan pukulan telak bagi rezim Nushairiyah dan milisi Syiah.

Pertempuran sengit mengepung dan membebaskan bukit Ahmar barat memakan waktu selama beberapa pekan. Beberapa kelompok jihad ambil bagian dalam operasi gabungan tersebut. Di antaranya adalah Jabhah Islamiyah, Jabhah Nushrah, Harakah Al-Mutsanna Al-Islamiyah, Jama’ah Baitil Maqdis Al-Islamiyah dan beberapa kelompok jihad lokal lainnya.

Kelompok-kelompok Mujahidin tersebut tergabung dalam operasi gabungan “Peperangan Shada (Gaung) Al-Anfal”. Operasi gabungan “Peperangan Shada (Gaung) Al-Anfal” sendiri merupakan wujud dukungan Mujahidin di provinsi Qunaitirah kepada operasi gabungan Mujahidin “Peperangan Al-Anfal” di provinsi Lattakia.

Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media Mujahidin Jabhah Nushrah, pada hari Rabu (23/4/2014) telah merilis video “Perang Pembebasan dataran tinggi Ahmar barat—pinggiran Qunaitirah”. Video tersebut berdurasi 12 menit 21 detik.

Hal yang sangat menarik dari perang pembebasan dataran tinggi Ahmar barat—pinggiran Qunaitirah ini—adalah keikutsertaan langsung para amir, komandan militer dan ulama Jabhah Nushrah. Video dengan jelas menunjukkan Syaikh Dr Sami Al-Uraidi bersama sejumlah amir dan komandan militer Jabhah Nushrah memanggul senjata dan terlibat baku tembak sengit dengan pasukan rezim Nushairiyah.

Di sepanjang puncak dataran tinggi Ahmar barat terdapat posko-posko pertahanan pasukan rezim Nushairiyah Suriah. Selain itu juga terdapat parit pertahanan yang memanjang dan bivak-bivak tempat tinggal pasukan rezim selama mereka berjaga dan bertempur di dataran tinggi tersebut.

Sebagian besar tentara rezim Nushairiyah tewas dalam pertempuran di dataran tinggi tersebut. Sejumlah tank, truk militer, meriam, senjata berat dan amunisi beragam jenis berhasil dirampas Mujahidin dari pasukan Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah di dataran tinggi Ahmar barat.

Baca Juga

Dari puncak dataran tinggi Ahmar barat, nampak pemandangan indah lembah dan desa-desa di bawah dataran tinggi Ahmar barat. Wilayah pertanian nampak sangat luas dan hijau, dengan irigasi yang sangat baik. Wilayah tersebut sangat subur.

Kesuksesan Mujahidin mengontrol sepenuhnya dataran tinggi Ahmar barat, pinggiran Qunaitirah menjadi ancaman tersendiri bagi penjajah zionis ‘Israel’. Maklum, dataran tinggi Ahmar barat berseberangan langsung dengan dataran tinggi Jaulan (Golan]) yang telah dicaplok oleh negara zionis tersebut sejak 1967.

Kini sampailah Mujahidin Jabhah Nushrah, sayap Al-Qaidah di negeri Syam, di ambang pintu ‘Israel’. Koordinasi dan operasi gabungan yang selalu dilakukan oleh Jabhah Nushrah dengan Jabhah Islamiyah, Harakah Fajr Asy-Syam Al-Islamiyah, Harakah Al-Mutsanna Al-Islamiyah, Ittiahad Islami li-Ajnad Asy-Syam, Jundul Aqsha, Liwa’ Al-Ummah, Tahaluf Al-Muhajirin wal Anshar dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Suriah akan mengokohkan kekuatan Mujahidin Islam dalam persiapan membebaskan Palestina.

Suriah-aksi jabhah Nushrah dalam perang pembebasan dataran tinggi Ahmar Barat-1-jpeg.image
Aksi jabhah Nushrah dalam perang pembebasan dataran tinggi Ahmar Barat

Peristiwa ini mengingatkan kita dengan sumpah legendaris Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah. “Aku bersumpah dengan nama Allah Yang Maha Agung, Yang telah meninggikan langit tanpa tiang, sekali-kali Amerika dan rakyat Amerika tidak akan merasakan keamanan sampai kami (umat Islam) merasakan keamanan di Palestina dan sampai seluruh tentara kekafiran keluar dari Semenanjung Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (negara-negara Teluk).” (muhib al majdi/arrahmah.com)

salam-online

Baca Juga