Tunisia Akan Tutup Masjid dan Media Pendukung Jihad

Tunisia-bendera-1-jpeg.imageTUNIS (SALAM-ONLINE): Pemerintah Tunisia akan menutup masjid-masjid dan media-media yang dianggap sebagai pendukung Jihad. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh kantor Perdana Menteri Tunisa, Mehdi Jumat, pada Ahad (20/7).

Pernyataan yang dilansir Sky News Arabia itu mengumumkan bahwa pemerintah akan menutup masjid-masjid yang bukan berada di bawah kontrol Departemen Agama. Pemerintah juga akan menutup tempat-tempat ibadah yang dianggap ‘menyambut baik’ atas tewasnya 15 tentara pemerintah di tangan Mujahidin di perbatasan Aljazair, pegunungan Chaambi, empat hari lalu.

Tak hanya itu, Tunisia juga akan menutup televisi dan radio yang menyerukan Jihad fi sabillah.

Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah pemerintah menangkap 50 orang warga Muslim terkait dengan seruan Jihad.

Rezim Tunisia mengaku ini merupakan langkah sulit untuk menyikapi munculnya gerakan-gerakan yang dianggap ‘militan’ sejak revolusi melengserkan rezim Zainal Abidin pada 2011 lalu.

Bebarapa waktu sebelumnya, belasan tentara Tunisia tewas dan sejumlah lainnya terluka setelah Mujahidin bersenjata menyerang pos pemeriksaan militer di dekat perbatasan Aljazair. Di wilayah itu, militer Tunisia sedang melakukan operasi penumpasan kelompok-kelompok jihad.

Baca Juga

Mujahidin yang bersenjatakan pelontar roket dan senapan menyerang pos pemeriksaan di wilayah Gunung Chaambi. Dalam serangan itu, salah seorang Mujahidin dilaporkan gugur.

Sejak April, ribuan tentara Tunisia telah dikerahkan ke daerah Chaambi. Di sana Mujahidin Al-Qaidah di Maghrib Islam membangun basis, setelah operasi militer Prancis mengeluarkan mereka dari Mali pada tahun lalu.

“Mereka menyerang pos pemeriksaan militer di Gunung Chaambi, ada yang tewas dan terluka dalam serangan ini dengan RPG dan senapan,” kata Rachid Hawela, seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada kantor berita Reuters.

Serangan itu terjadi, hampir satu tahun setelah tentara Tunisia disergap di daerah yang sama di Gunung Chaambi. (hunef/kiblatnet)

salam-online

Baca Juga