Zionis Tak Serius, Delegasi Palestina Tinggalkan Perundingan Kairo

Mesir-delegasi palestina padaperundingan di kairo-1-jpeg.image
Delegasi Palestina yang terdiri dari berbagai faksi tinggalkan meja perundingan di Kairo

GAZA (SALAM-ONLINE): Ketua Delegasi Negosiasi Palestina di Kairo, Azzam al Ahmad, mengumumkan bahwa delegasi Palestina Rabu (20/8) pagi ini, meninggalkan ibukota Mesir setelah penjajah Zionis menunjukkan ketidakseriusannya dan tidak ingin mencapai perjanjian gencatan permanen di Jalur Gaza.

”Meskipun gencatan telah runtuh pada Selasa petang, sesungguhnya hal itu didahului oleh mundurnya delegasi Zionis. Hal itu menunjukkan adanya keputusan langsung dari PM Zionis Benjamin Netanyahu untuk menggagalkan perundingan dan meruntuhkan gencatan,” kata Ahmad di hadapan wartawan di Kairo, sebagaimana dikutip Infopalestina.com, Rabu (20/8) pagi ini.

Dia menambahkan, “Eskalasi militer Zionis membuktikan kebenaran sikap Palestina bahwa Zionis tidak serius untuk mencapai perjanjian.”

Ahmad menyebutkan bahwa delegasi Palestina telah menunjukkan fleksibelitasnya yang sangat tinggi dan memberikan serangkaian usulan, menyerahkan berkas lengkap kepada pihak mediator Mesir yang isinya merespon semua tuntutan untuk mencapai perjanjian dan kesepahaman yang bisa menghentikan pertumpahan darah dan kehancuran serta membuka jalan bagi pembicaraan serius dan pembebasan blockade. “Namun Netanyahu tidak menginginkan perjanjian,” ungkap Ahmad.

“Semua usulan delegasi Zionis menolak menghubungkan Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan tujuan untuk memecah tanah air Palestina. Delegasi Zionis juga mengusulkan sejumlah persoalan keamanan, terutama soal pelucutan senjata, yang ini jelas-jelas ditolak oleh pimpinan Palestina,” bebernya.

Baca Juga

Menurut Ahmad, Zionis ingin memaksakan syarat-syaratnya. “Itu membuktikan ketidak-inginannya pada perjanjian.”

Delegasi Palestina pada perundingan di Kairo merupakan gabungan dari berbagai faksi. Ada anggota biro politik Hamas, Khalil al-Haya dan Emad el-Alami, dan pemimpin Jihad Islam, Khalid al-Batesh serta pemimpin Fatah, Faisal Abu Shahla.

Sementara itu juru bicara Hamas telah menegaskan, “Jika Zionis tak mengerti bahasa politik, maka kami tahu cara memaksanya untuk paham!”

Ya, Zionis hanya tahu kalimat “perang”, sehingga harus dihadapi dengan tindakan konkret: perang! (infopalestina.com/asw)

salam-online

Baca Juga