Ulama Malaysia dan Yordania Larang Perayaan Hallowen, Ini Alasannya

Hallowen-ilustrasi-2-jpeg.image
Hallowen (ilustrasi)

SALAM-ONLINE: Dewan Fatwa Nasional Malaysia mengeluarkan larangan perayaan Hallowen yang tepat jatuh pada, Jumat (31/10) ini, karena bertentangan dengan ajaran Islam.

Menurut ulama Malaysia, Hallowen merupakan fetival untuk menghormati orang mati dan sangat bertentangan dengan Islam. Mereka mengatakan bahwa umat Islam lebih baik mengirimkan doa bagi sanak saudara yang telah meninggal dunia dibandingkan harus melakukan perayaan tersebut.

“Hallowen jelas bertentangan dengan nilai-nilai syariah Islam, hal tersebut tidak dapat dirayakan oleh umat Islam,” kata dewan seperti dikutip Republika Online dari Onislam.

Tak hanya Malaysia, Pemerintah Yordania juga melakukan larangan serupa pada hari ini, Jumat (31/10). Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Ziad Al Zoubi telah mengumumkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perayaan tersebut untuk mencegah terulangnya kembali kerusuhan pada tahun lalu.

Hallowen adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia.  Hallowen identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan mahluk menyeramkan lainnya dari kebudayaan Barat.

Dikutip dari wikipedia, kata Halloween pertama kali digunakan di abad ke-16. Kata ini merupakan varian dari kata Skotlandia yaitu All Hallows ‘Eve. Sejarawan Nicholas Rogers, yang meneliti asal-usul Halloween, mencatat Halloween berasal dari pesta Romawi untuk menghormati dewi Pomona, dewi buah-buahan dan biji-bijian.

Baca Juga

Perayaan ini sering dikaitkan dengan festival “Samhain” dari bangsa Celtic. Kata Samhain berasal dari bahasa Irlandia Lama yang berarti “akhir musim panas”, yang menandai berakhirnya musim panen dan awal musim dingin.

Di Irlandia, orang pergi sebelum malam tiba untuk mengumpulkan makanan untuk pesta Samhain dan kadang-kadang mengenakan kostum saat melakukannya. Halloween juga diduga dipengaruhi hari-hari suci umat Kristen dari All Saints ‘Day yang dirayakan setiap 1 November.

Ini adalah hari perayaan untuk menghormati orang-orang kudus dan hari untuk berdoa bagi yang baru meninggal. Hari All Saints diperkenalkan tahun 609, namun pada awalnya dirayakan pada 13 Mei. Pada 835, harinya beralih ke tanggal 1 November atas perintah Paus Gregorius IV.

Dulu, Gereja Kristian merayakan peringatan hari ”All-Saints” atau ”All-Hallows” pada siang hari 31 Oktober, dan pada malamnya mereka merayakan ”Hallows-Eve” (Malam Suci/Keramat) atau ”Halloween”. Umat Kristen mengadopsi beberapa warisan pagan dengan tetap meyakini bahwa pada malam tersebut, orang-orang mati berjalan di antara mereka dan para penyihir terbang berseliweran di tengah-tengah mereka.

Jadi, perayaan hari Halloween sebenarnya adalah perpaduan perayaan kaum pagan dan Kristen, yang dipenuhi dengan ritual penyembahan kepada roh dan setan. (ROL)

salam-online

Baca Juga