Menkumham Bilang Pemerintah Merasa Berat Menanggung Biaya Pengungsi Muslim Rohingya

M2U03895
Menkumham Yasonna Laoly berbicara dengan perwakilan pengungsi Muslim Rohingya di sebuah penampungan di Medan. (Foto: suheri/medansatu.com)

MEDAN (SALAM-ONLINE): Menkum HAM, Yasonna Laoly, mengaku pemerintah kewalahan menangani pengungsi Muslim Rohingya, imigran gelap dari Bangladesh dan sejumlah negara lainnya.

Menurutnya, saat ini jumlah pengungsi dan imigran gelap di Indonesia mencapai angka 15 ribu lebih. “Jumlah ini belum ditambah dengan 2.000 pengungsi Rohingya dan imigran gelap Bangladesh yang baru tiba di Langsa, Aceh,” katanya, Ahad (24/5/2015), saat mengunjungi pengungsi Muslim Rohingya di Hotel Beraspati, Jalan Letjen Jamin Ginting Medan sebagaimana dikutip medansatu.com, Senin (25/5).

Menurutnya, gelombang pengungsi Muslim Rohingya dan imigran gelap Bangladesh yang saat ini ditampung di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), adalah masalah besar. “Masuknya korban konflik di Myanmar dan para pencari kerja asal Bangladesh ini membuat Indonesia membutuhkan bantuan organisasi internasional,” ucapnya.

Saat melakukan kunjungan, Yasonna sempat berbincang dengan perwakilan pengungsi mengenai konflik yang terjadi di negara mereka. Sementara kepada perwakilan UNHCR dan IOM Yasonna juga sempat bertanya seputar penanganan para pengungsi ini.

Baca Juga

Sementara untuk imigran gelap asal Bangladesh, menurut Yasonna akan dipulangkan setelah proses pendataan dan dokumennya selesai dilakukan. “Untuk pengungsi Rohingya akan ditampung sementara. Tentunya ini membuat pemerintah kita cukup berat menanggung biayanya,” tambahnya.

Namun menurut Gubernur Nanggro Aceh Darussalam (NAD) Zaini Abdullah, Pemerintah Provinsi Aceh tidak mengeluarkan duit sepeser pun untuk menanggung 1800 pengungsi Muslim Rohingya dan Bangladesh. Sebab, selama ini para pengungsi dibiayai melalui pendanaan masyarakat.

Sumber: medansatu.com

salamonline

Baca Juga