Wamenlu: “Yang Dilakukan Lembaga Kemanusiaan FIPS Sama Seperti Visi Kami”

Wamenlu DR AM Fachir terima kunjungan FIPS-dokumentasi salamonlne-jpeg.image
Wamenlu Dr AM Fachir (kanan) saat menerima kunjungan FIPS di kantornya, Kemenlu, di Jakarta, Kamis (21/5) (Foto: salamonline)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ada sekitar 4 juta pengungsi Suriah yang menyebar di Yordan, Lebanon, Turki dan Irak. Mereka sangat membutuhkan uluran tangan. Tetapi apa yang kita lakukan untuk mereka masih sangat kecil.

Demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Dr AM Fachir saat menerima kunjungan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) di kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (21/5).

Menurut Fachir, pemerintah, dalam hal ini Kemenlu, memiliki pemikiran dan visi yang sama dengan FIPS terkait kerja kemanusiaan, khususnya untuk rakyat Suriah yang saat ini sangat membutuhkan pertolongan saudara-saudaranya.

“Kita (Kemenlu) juga punya pemikiran yang sama dalam memberikan bantuan kepada para pengungsi, termasuk rakyat Suriah,” ujarnya.

Karena itu, kata Fachir, ke depannya lembaga kemanusiaan seperti FIPS yang fokus membantu kemanusiaan—khususnya di Suriah dan Palestina—sebaiknya membangun sinergi dengan kedutaan RI di luar negeri.

“Seperti di Palestina melalui pintu Rafah atau Suriah lewat Turki, FIPS dapat berkoordinasi dengan perwakilan kita di Kairo untuk Palestina, dan Istanbul atau Ankara untuk Suriah,” ujar Fachir.

Wamenlu juga mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kunjungan lembaga kemanusiaan yang dipimpin oleh Ustadz Bachtiar Nasir ini. “Ini sangat penting. Saya merasa memang sangat perlu kita membangun sinergi ini,” imbuh mantan Dubes RI untuk Malaysia ini.

Baca Juga

FIPS yang diwakili Sekjen Abu Harits menyampaikan sejarah berdirinya FIPS dan kiprahnya sejak Desember 2012 hingga sekarang.

Sebagai forum yang memayungi sejumlah lembaga kemanusiaan, kata Abu Harits, FIPS sudah dua kali menggelar Shilatul Ukhuwah (jalinan persaudaraan) di Jakarta.

“Selain diikuti oleh sejumlah lembaga kemanusiaan dalam negeri, tiga NGO kemanusiaan dari Malaysia juga turut dalam Shilatul Ukhuwah tersebut,” ungkap Abu Harits.

Menanggapi paparan Abu Harits, Wamenlu menyampaikan apresiasinya. “Yang antum lakukan sudah luar biasa. Tapi kita perlu bersinergi,” kata mantan Dubes Mesir yang pernah menjadi santri Darussalam Gontor ini.

Sinergi dan kerjasama dalam bantuan kemanusiaan ini, menurutnya, perlu dilakukan, mengingat belum lama ini dimunculkan stigma negatif terhadap lembaga kemanusiaan untuk Suriah yang dikaitkan dengan radikalisme dan ISIS.

“Padahal, saya memahami, apa yang dilakukan lembaga seperti FIPS adalah terkait dengan pendekatan kemanusiaan, sama seperti visi kami, tak ada kaitannya dengan radikalisme,” jelas mantan Wakil Dubes RI untuk Arab Saudi ini.

Justru, menurutnya, apa yang dilakukan lembaga kemanusiaan seperti FIPS sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan, dan akan mendorong pemerintah untuk juga melakukan kontribusi yang serupa.(mus/salamonline)

Baca Juga