PM Tunisia Perintahkan Penutupan Puluhan Masjid

New Tunisian Prime Minister  Habib Essid looks on after presenting his second government to the medias, Monday, Feb.2, 2015 in Tunis. Essid from the nationalist Nida Tunis party that won the most seats in October's election named a new Cabinet on Monday that included a single minister from the powerful Islamist Ennahda Party,  Ziad Ladhari as minister of employment. (AP Photo/Hassene Dridi)
PM Tunisia Habib Essid

TUNIS (SALAM-ONLINE): Perdana Menteri Tunisia akan menutup sedikitnya 80 masjid yang dituduh memprovokasi jamaah untuk melakukan aksi kekerasan terkait dengan peristiwa penembakan di kawasan wisata Sousse.

Berbicara dalam jumpa pers di ibu kota Tunisia, Tunis, PM Tunisia Habib Essid mengklaim ada masjid-masjid tertentu yang menyebarkan bisa beracun sehingga tempat-tempat ibadah itu bakal ditutup Kementerian Dalam Negeri dalam kurun sepekan ini.

“Sejumlah masjid terus menyebarkan propaganda dan bisa mereka untuk mempromosikan ‘terorisme’,” kata Essid seperti diberitakan BBCNews, Sabtu (27/6).

Meski demikian, Essid tidak menyebut secara spesifik masjid mana yang akan ditutup dan apa saja kriteria yang dilanggar sehingga penutupan dilakukan.

Selain menutup masjid, Essid berikrar untuk bertindak terhadap partai-partai dan kelompok-kelompok yang beraksi di luar konstitusi. Essid tidak menepis tindakan yang bakal dia lakukan mencakup penutupan.

Baca Juga

Soal peristiwa penembakan di kawasan wisata Sousse, Essid mengatakan jumlah korban terbanyak berasal dari Inggris. Namun, dia tidak menyebut secara pasti jumlahnya.

Hingga saat ini, korban tewas aksi penembakan di Sousse mencapai 39 orang. Sebagian besar di antara mereka adalah turis asing dari Inggris, Jerman, Belgia dan Irlandia. Mereka tengah berwisata di pantai pada Jumat (26/6) tatkala seorang pria bersenapan serbu Kalashnikov tiba-tiba melepaskan tembakan.

Peristiwa berdarah itu berjarak tiga bulan setelah aksi penembakan serupa terjadi di Museum Bardo, Kota Tunis.

Saat itu, sekelompok orang menembaki pengunjung museum sehingga 23 orang tewas, termasuk 20 wisatawan asing dari Jepang, Kolombia, Inggris dan sejumlah negara Eropa lainnya.

Sumber: bbcindonesia.com

Baca Juga