“Ada Upaya Pihak Tertentu Belokkan Opini, Komite Umat untuk Tolikara Berangkatkan TPF”

Papua-Tragedi Tolikara-7-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Untuk membantu pengungkapan dan pembangunan kembali Masjid, kios dan tempat tinggal yang ludes dibakar akibat ulah Kelompok Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) di Tolikara, Papua, sebuah Tim Pencari Fakta (TPF), Selasa (21/7) malam diberangkatkan ke Pulau Cendrawasih itu.

TPF yang dipimpin Fadlan Garamatan, terbang ke Papua bersama 7 anggota Tim dari berbagai latar belakang disiplin ilmu.

Sesuai rencana, sesampai di TKP, seluruh anggota TPF akan melakukan tugas berat, di antaranya menyusun kronologi sesuai aslinya. “Kenapa disebut kronologi sesuai aslinya, karena hingga hari ini (Selasa), ada beberapa upaya dari pihak tertentu yang mencoba membelokkan arah opini kepada publik,” kata juru bicara Komite, Mustofa B Nahrawardaya, dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (21/7).

“Pembelokan opini ini jelas sangat merugikan karena fakta yang ada di lapangan menjadi kabur,” imbuh Adnin Armas, yang juga menjadi juru bicara dalam Komite.

Menurut Adnin, beberapa informasi yang simpang siur akibat pembelokan opini itu di antaranya soal keabsahan surat edaran dari GIDI yang, padahal sudah diakui oleh PGI, bahkan dari pihak GIDI sendiri.

Selain itu, kata Adnin, ada pihak lain yang mencoba membalik fakta, di antaranya bahwa baik tempat ibadah, ruko maupun kios yang ludes dibakar, disebabkan oleh ketidaksengajaan.

Baca Juga

“Yang lebih parah lagi, pihak gereja kini mencoba menyalahkan kepolisian dan aparat lainnya yang dianggap tidak mampu mengendalikan situasi sehingga aparat malah menembak anggota gereja hingga tewas,” sambung Mustofa.

Sebagai alibi, lanjutnya, akibat tembakan itulah diklaim, api kemarahan tersulut sehingga mengakibatkan terbakarnya Masjid. Selain itu, tutur Mustofa, masih banyak informasi lain yang cenderung menyesatkan publik dan mengadu domba antara kepolisian, TNI dan masyarakat.

Pemberangkatan TPF ke Papua adalah salah satu program kerja dari Komite Umat untuk Tolikara Papua (Komat Tolikara) yang telah terbentuk pada 19 Juli 2015 lalu di Jakarta. Komite terbentuk setelah terjadi pertemuan para tokoh nasional, di antaranya Arifin Ilham, Hidayat Nur Wahid, Didin Hafidhudin, Bachtiar Nasir, Aries Mufti, Muhammad Zaitun Rasmin, dan sebagainya.

Sebagai Ketua Harian ditunjuk Bachtiar Nasir dengan juru bicara Mustofa Nahrawardaya dan Adnin Armas. (mus/salam-online)

Baca Juga