Mau Masuk Gaza, Mantan Presiden Tunisia Diusir Zionis

Gaza-kapal marianne dari swedia menembus jalur gaza-1-jpeg.image
Kapal Marianne dari Swedia berlayar menuju Gaza

GAZA (SALAM-ONLINE): Zionis pada Selasa (30/6) mengusir tiga aktivis di sebuah kapal yang berusaha mencapai Jalur Gaza pekan ini, kata seorang pejabat penjajah itu kepada Xinhua.

Orang yang diusir adalah mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki, anggota Parlemen Spanyol-Eropa Ana Miranda serta seorang mantan pegiat perdamaian ‘Israel’.

Kapal Marianne, yang berpusat di Swedia dan merupakan bagian dari “armada kebebasan ketiga”, berlayar pekan lalu dengan membawa 18 pegiat menuju Jalur Gaza—yang saat ini menghadapi blokade laut. Mereka berupaya meningkatkan kesadaran mengenai krisis kemanusiaan di Jalur yang diblokade zionis tersebut dan babak baru operasi, serta menyediakan bantuan kemanusiaan.

Kapal tersebut dicegat oleh Angkatan Laut zionis pada Senin (29/6) dan dialihkan ke Pelabuhan Ashdod di wilayah jajahan, tempat para pegiat ditahan. Tak ada laporan mengenai korban jiwa selama tindakan Angkatan Laut zionis itu.

Di kapal tersebut juga terdapat anggota parlemen Arab-Israel Basel Ghattas (dari Daftar Gabungan), yang sedang menunggu keputusan Komite Etik Knesset (Parlemen Israel) berkaitan dengan apakah hak istimewanya sebagai anggota parlemen akan dicabut, termasuk kekebalan dari hukuman.

Baca Juga

Selain ketiga orang yang diusir dan Ghattas, pegiat lain di kapal Marianne saat ini ditahan di satu pusat tahanan, demikian laporan Xinhua—yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu (1/7) pagi.

Selain Marianne, tiga kapal lain ikut dalam armada tersebut, namun mereka mundur saat kapal Marianne dicegat.

Penjajah zionis memberlakukan blokade atas Jalur Gaza pada 2007 sebagai cara mencegah masuknya senjata ke jalur itu, setelah HAMAS menguasai daerah kantung tersebut.

Pada 2010, satu armada yang membawa pegiat pro-Palestina, kebanyakan warga negara Turki, yang berlayar menuju Jalur Gaza dicegat oleh Angkatan Laut Yahudi. Personel pasukan komando zionis menaiki armada tersebut dan bentrok dengan pegiat, sehingga sembilan pegiat meninggal dan lainnya luka-luka.

Sumber: Antaranews.com

Baca Juga