Warga Cirebon Terusik dengan Ulah Misionaris

Cirebon-jpeg.imageCIREBON (SALAM-ONLINE): Cirebon dikenal dengan sebutan Kota Wali, kota dimana Islam jadi syi’ar. Hal ini tak lepas dari peran Sunan Gunung Jati yang menyebarkan ajaran Islam di daerah timur Jawa Barat itu.

Kini, warga Cirebon yang agamis terusik dengan ulah misionaris yang mengganggu ketentraman masyarakat setempat. Belakangan ini banyak upaya-upaya yang dilakukan misionaris Kristen untuk memurtadkan umat Islam Cirebon.

“Baru-baru ini mereka bikin acara bakti sosial dan pengobatan gratis, yang banyak pesertanya adalah umat Islam. Kita sudah protes sebelumnya, tapi acara tetap dilakukan di tempat yang lain,” kata Koordinator Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (ALMANAR), Andi Mulya, saat ditemui di kantornya, jalan Kartini No. 02 kota Cirebon, Ahad (5/7).

Selain melakukan bakti sosial, kata Andi, upaya kristenisasi dilakukan dengan cara menikahi gadis Muslimah. “Yang baru terjadi belakangan ini, 2 keluarga di daerah pesisir murtad. Hal itu karena ada pria Kristen kaya yang menikahi gadis Muslimah. Kemudian mereka sekeluarga diiming-imingi harta dan akhirnya murtad,” ungkapnya.

Kasus lainnya, lanjut Andi, ada seorang dokter Kristen berpacaran dengan perawat sampai hamil. “Perempuannya hamil kemudian menikah, dan dipaksa untuk ikut Kristen,” terangnya.

Andi menjelaskan, banyak kegiatan kristenisasi yang dilakukan sembunyi-sembunyi, sementara masyarakat belum tahu harus melapor ke mana.

“Sudah ada 26 orang yang melapor ke kami. Kemungkinannya yang tidak berani atau tidak tahu harus melapor ke mana, itu lebih banyak lagi,” paparnya.

Baca Juga

Di daerah tengah kota, para misionaris berani terang-terangan melakukan kebaktian ilegal. “Di daerah Pekiringan sempat ada kebaktian ilegal, kami datangi dan akhirnya dihentikan, karena itu di tengah-tengah masyarakat Muslim,” jelasnya.

Meski kebaktian sudah dibubarkan, upaya-upaya para misionaris ini tetap dilakukan,dengan cara kasar.

Koordinator ALMANAR Andi Mulya-jpeg.image
Andi Mulya

“Sebelum Ramadhan kemarin, misionaris Kristen mengundang warga setempat yang Muslim, diajak makan ke restoran dan dikasih uang, setelah itu diminta tanda tangan. Ternyata tanda tangan itu untuk persetujuan pendirian gereja,” ujarnya.

Melihat adanya cara-cara kotor tersebut, ALMANAR bergerak cepat mengambil tindakan. “Kami bergerak cepat tangani ini, alhamdulillah ada yang lapor,” tandasnya. (Ay/salamonline)

Baca Juga