Digeruduk Massa, Trans TV Minta Maaf dan Janji Tayangkan Secara Live Maafnya Maulana

Demo Trans TV-Ahmed saat berorasi dan spanduk seruan minta maaf yang harus dilakukan Maulana-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Setelah ditunggu-tunggu tak juga meminta maaf kepada umat Islam, akhirnya stasiun Trans TV yang menayangkan program M. Nur Maulana, digeruduk massa ormas mahasiswa dan pemuda Islam, Selasa (17/11) siang.

Massa mahasiswa dan pemuda Islam itu gabungan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Himmah Al Washliyah, Mahasiswa Pecinta Islam (MPI), Satuan Pembela Islam (SAPA Islam), dan lainnya.

Mereka menyambangi stasiun Trans TV di Jalan Tendean, Jakarta Selatan. Dengan dikawal 50-an aparat polisi, massa mahasiswa dan pemuda Islam itu menggelar aksi dan orasi terkait isi ceramah Maulana Senin (9/11) lalu tentang kepemimpinan yang dia bilang tidak ada dalam Islam.

Maulana dinilai menyimpang karena mengatakan sesuatu yang sudah diatur dalam Islam, tertera dalam banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits shahih.

“Umat Islam lagi-lagi dicederai. Maulana telah banyak melakukan kontroversi di televisi,” ujar Ahmed dari GPII saat berorasi di halaman Gedung Trans TV, Selasa (17/11).

Ahmed menegaskan dalam orasinya, Trans TV harus mencari figur yang baik untuk acara dakwah dan tidak sembarangan dalam mencari ustadz.

“Kita harus menyikapi hal ini dengan serius agar para ustadz tidak lagi melakukan hal yang semena-mena sehingga akhirnya menginjak-injak harga diri umat Islam,” seru Ahmed.

Dengan menggunakan pengeras suara, sang orator, Ahmed, menyebutkan perilaku penceramah yang tidak beretika, asal bunyi, dan tidak didukung oleh pemahaman kuat terhadap tema yang dibahas sehingga terjadi penyimpangan mendasar dan tidak sesuai dengan pemahaman Islam yang benar.

Baca Juga

“Kita sebagai umat Islam, kader bangsa yang beriman tidak akan diam ketika umat Islam dihina. Figur maulana seharusnya menjadi pelawak, dia bukan seorang ustadz, hanya kedok saja ustadznya!” serunya lagi.

Ia menyatakan, haram hukumnya menyebut Maulana sebagai ustadz. “Dia adalah biduan, tidak mencerminkan sebagai ustadz,” terang Ahmed

Pantauan salam-online, perwakilan massa minta Maulana dihadirkan dan minta maaf kepada umat Islam. Namun akhirnya disepakati dengan pihak manajemen Trans TV, pekan depan akan ditayangkan secara live permintaan maaf Maulana, disaksikan langsung oleh demonstran dari massa ormas mahasiswa dan pemuda Islam yang telah menggelar aksi.

“Kalau tidak ada permintaan maaf kita akan kepung Maulana, ini jihad,” tegas Ahmed.

Pihak Trans TV sendiri yang diwakili oleh Public Relations Hadi Lubis menyatakan permohonan maafnya di hadapan wartawan.

“Trans TV telah melakukan evaluasi dan menyatakan permohonan maafnya kepada umat Islam atas penayangan tersebut,” katanya. (EZ/salam-online).

Baca Juga