Di Lebanon, Pengungsi Wanita Suriah Alami Perlakuan Diskriminatif dan Pelecehan Seksual

syrian-refugees-fleeing-clashes-in-Rasulayn-region-of-Syria-cross-into-turkey-June-10-2015BEIRUT (SALAM-ONLINE): Pemerintah Lebanon memperlakukan kebijakan diskriminatif dengan mengeksploitasi wanita pengungsi Suriah. Hal itu menambah kondisi para pengungsi Suriah semakin memburuk, Amnesty International melaporkan seperti dilansir Middleeastmonitor (MEMO), Rabu (3/2).

Laporan tersebut menyebutkan sikap pemerintah Lebanon yang menolak memperbarui izin tinggal bagi para pengungsi Suriah. Amnesty International menempatkan posisi pengungsi wanita Suriah dalam posisi berbahaya dan risiko eksploitasi dari pihak-pihak yang berkuasa di negara itu.

“Kurangnya dana yang diberikan oleh pemerintah Lebanon dan kebijakan yang ketat untuk para pengungsi, memicu para wanita pengungsi dari Suriah mengalami pelecehan,” kata Kathryn Ramsay, seorang peneliti dari Amnesty International.

Banyak wanita pengungsi Suriah yang mengatakan kepada para peneliti dari Amnesty International bahwa mereka diperlakukan dengan cara yang tidak pantas bahkan ditawarkan untuk melakukan hubungan seks dengan para penguasa di sana.

Laporan ini mencatat bahwa 20 persen ibu rumah tangga pengungsi Suriah di Lebanon mengalami tindak kekerasan antara lain suaminya ditahan, diculik, bahkan dibunuh.

Baca Juga

11040607_10153589594561926_175946978864441448_nMenurut data yang dimiliki Amnesty International, sekitar 70 persen dari keluarga pengungsi Suriah hidup jauh di bawah garis kemiskinan.

Amnesty International menyerukan pemerintah Lebanon agar segera mengubah kebijakan untuk memastikan wanita pengungsi Suriah dilindungi dan semua mereka dapat dengan mudah memperbarui izin tinggal, tanpa pembatasan. (EZ/salam-online)

Sumber: Middleeasmonitor

Baca Juga