Masjid dan Sekolah Muslim di Myanmar Dihancurkan

Myanmar-Masjid dan Sekolah Muslim Dihancurkan di Myanmar
Masjid dan properti milik Muslim dihancurkan di Myanmar

SALAM-ONLINE: Otoritas di Myanmar selatan menyerukan untuk tenang pada Jumat (24/6), sehari setelah ratusan penduduk desa marah kemudian menghancurkan properti milik umat Islam dan menyerang seorang pria Muslim menyusul adu argumen atas pembangunan sebuah sekolah agama.

Sampai larut malam, polisi telah disiagakan di sebuah desa di Bago Region, mengingat insiden serupa antara Muslim dan Buddha di masa lalu di negara ini telah menyebabkan kematian banyak umat Islam dan sebagiannya lagi mengungsi.

Kepala polisi Waw Township, Ohn Lwin, mengatakan kepada kantor berita Anadolu pada Jumat (24/6) bahwa pasukan keamanan telah dikerahkan di desa Tha Yel Tha Mein, sekitar 150 kilometer (93 mil) barat laut dari ibukota Yangon. Hal itu berlangsung setelah massa menghancurkan masjid, sekolah agama dan pemakaman Muslim pada Kamis (23/6) malam.

“Situasi sekarang telah bisa dikendalikan,” kata Ohn Lwin.

Ohn Lwin menambahkan bahwa sekitar 70 warga desa Muslim, sebagian besar anak-anak dan perempuan, terpaksa berlindung semalam di pos polisi di desa karena khawatir akan keselamatan mereka.

Kekerasan dimulai setelah adu argumen antara warga Muslim Abdul Sharif dan dua tetangga perempuan yang beragama Buddha. Sebelum polisi bisa mengamankan Sharif, dia telah diserang oleh warga desa, menurut polisi setempat.

Sebelum personil keamanan tambahan tiba, massa mengamuk menghancurkan sebuah masjid dan sekolah Islam di komplek masjid. Menurut umat Buddha, bangunan masjid dan yang sekolah Islam itu tidak sah.

Baca Juga

Pihak berwenang mengatakan tidak ada penangkapan yang telah dilakukan berkaitan dengan peristiwa tersebut.

“Kami mengambil perhatian besar dalam menangani kasus ini,” kata Ohn Lwin.

Pada Juni 2012, ketegangan komunal antara umat Buddha dan Muslim meletus menjadi kekerasan di negara bagian Rakhine barat

Kekerasan itu menewaskan 200 ribuan orang dan lainnya mengungsi, dan akhirnya menyebar ke area lain seperti di Mandalay.

Pada Jumat, warga Muslim setempat, Khin Oo, anggota komite pengurus masjid, mengatakan serangan itu belum menjadi ketegangan komunal, melainkan dipicu sengketa pribadi yang meningkat secara dramatis.

“Anda belum bisa mengatakan itu karena agama. Masalahnya adalah tentang antara dia (Sharif) dan tetangganya,” katanya. (EZ/salam-online)

Sumber: Anadolu

Baca Juga