Pakar Hukum Pengungsi: Muslim Rohingya Alami Penindasan Ganda Terkait Agama dan Etnis

suaka-2
DR Enny Soeprapto (kedua dari kanan) saat memaparkan persoalan yang dialami Muslim Rohingya dalam diskusi ‘Hidup yang Terabaikan, Laporan Penelitian Nasib Pengungsi Rohingya di Indonesia’. (Foto: EZ/salam-online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Berita pembantaian terhadap Muslim Rohingya di Myanmar tidak hanya menyedot perhatian umat Islam Indonesia, tetapi sudah menjadi bahasan internasional.

Menurut pakar hukum pengungsi DR Enni Seoprapto, permasalahan yang sedang menimpa umat Islam di Myanmar terkait dengan agama dan etnis.

“Persoalan agama dan etnis tidak dapat dipisahkan di Myanmar, ini yang perlu dipahami. Muslim Rohingya mengalami diskriminasi ganda,” kata Enni dalam diskusi terkait Muslim Rohingya bertajuk “Hidup yang Terabaikan, Laporan Penelitian Nasib Pengungsi Rohingya di Indonesia” bersama lembaga perlindungan hak asasi manusia untuk pengungsi (SUAKA) di Hotel Gren Alia Prapatan, Senen, Jakarta Pusat, Senin (5/12).

Baca Juga

Muslim Rohingya mengalami diskriminasi berlapis sebagai pemeluk agama minoritas. “Jadi memang persoalan agama dan ras ini yang menjadi persoalan besar di sana. Apalagi Muslim di sana minoritas, makin ditindas,” ungkap Enni.

Seperti diketahui, penindasan terhadap Muslim Rohingya terus terjadi hingga kini. Baru-baru ini pemerintah Myanmar mengerahkan pasukan militernya ke Provinsi Rakhine. Ratusan Muslim dilaporkan kehilangan nyawanya setelah militer Myanmar menyerbu kampung-kampung Islam di sana. (EZ/salam-online)

Baca Juga