Saudi dan Sekutunya Tuntut Qatar Serahkan Semua ‘Teroris’, Termasuk Syaikh Yusuf Qaradhawi

Ulama kelahiran Mesir Syaikh DR Muhammad Yusuf Al-Qaradhawi, berbicara sebagai Ketua Persatuan Ulama Muslim Sedunia dalam sebuah konferensi internasional Al-Quds kelima di Aljazair. (Foto: Reuters)

SALAM-ONLINE: Empat negara Arab yang meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain telah menyampaikan 13 tuntutan kepada Qatar, termasuk di antaranya penutupan stasiun televisi Aljazeera dan pengurangan kedekatan hubungan dengan Iran, sebagai syarat untuk mengakhiri krisis diplomatik di kawasan tersebut.

Daftar tuntutan yang disusun oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain juga meminta Qatar menutup pangkalan militer Turki di Doha serta penyerahan semua “teroris” yang saat ini berada di Qatar, kata salah seorang pejabat kepada Reuters.

Salah satu nama yang disebutkan sebagai “teroris” oleh Saudi dan sekutunya itu seperti dilansir Reuters, Jumat (23/6), adalah Syaikh DR Muhammad Yusuf al-Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Muslim Sedunia.

Negara-negara tersebut memberikan Doha waktu 10 hari untuk memenuhi tuntutan tersebut. Daftar tuntutan diserahkan ke Qatar oleh Kuwait, yang menjadi mediator dalam perselisihan tersebut. Namun Qatar membantah semua tuduhan itu.

Tak hanya itu, menurut pejabat tersebut, Qatar juga harus mengumumkan pemutusan hubungannya dengan organisasi-organisasi “teroris”, ideologis dan “sektarian”, termasuk Ikhwanul Muslimin, Hamas Palestina, ISIS, Al-Qaidah, “Hizbullah” dan Jabhat Fateh al Sham (JFS)—yang sebelumnya merupakan cabang Al-Qaidah di Suriah.

Tuntutan ini disampaikan sebagai upaya untuk mengakhiri krisis Teluk-Arab setelah empat negara tersebut memutuskan hubungan diplomatic dengan Qatar yang dituduh mendukung kelompok “teroris”.

Tuntutan yang diserahkan ke Qatar oleh mediator Kuwait juga mensyaratkan Qatar agar berhenti mencampuri urusan domestik dan luar negeri Saudi dan sekutunya, termasuk menghentikan praktik memberikan kewarganegaraan kepada warga empat negara itu, demikian menurut seorang pejabat yang berbicara dengan syarat identitasnya tak diungkap.

Baca Juga

Qatar juga diharuskan membayar perbaikan atas kerusakan atau kerugian yang timbul akibat kebijakan Qatar dalam beberapa tahun terakhir.

Kesepakatan untuk memenuhi tuntutan itu akan dipantau, dengan laporan bulanan pada tahun pertama, kemudian setiap tiga bulan pada tahun sesudahnya. Selanjutnya setiap tahun selama 10 tahun, kata pejabat itu tanpa mengelaborasi.

Negara-negara Arab itu memberi Doha waktu 10 hari untuk memenuhi tuntutan. Jika tidak memenuhinya maka akan “dibatalkan”, kata pejabat itu kepada Reuters seraya menambahkan kesempatan tawaran untuk mengakhiri sengketa berupa 13 langkah itu tidak akan ada lagi, jika sudah dibatalkan.

Namun para pejabat Qatar tidak segera merespons dan mengomentari tuntutan itu. Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, Senin (19/6) lalu mengatakan Qatar tidak akan berunding atau melakukan negosiasi dengan keempat negara itu, kecuali mereka mencabut tuntutan tersebut terhadap Doha.

Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional Syaikh Dr Muhammad Yusuf Al-Qaradhawi masuk dalam daftar ‘teroris’ yang dituntut oleh Saudi dan sekutunya kepada Qatar untuk diserahkan

Keempat negara Arab itu memutuskan hubungan diplomatik, ekonomi dan transportasi dengan Qatar sejak 5 Juni lalu karena menuduh negara kecil kaya tersebut mendanai “terorisme”, menimbulkan ketidakstabilan regional dan berkawan dengan Iran. Qatar telah membantah semua tuduhan itu. (Nizar Malisy/Salam-Online)

Sumber: Reuters

Baca Juga