Serangan Koalisi AS di Suriah Menambah Daftar Korban Warga Sipil

SALAM-ONLINE: Sebanyak 78 warga sipil terbunuh dalam serangan udara koalisi pimpinan AS dan tembakan Angkatan Bersenjata Suriah, Syrian Democratic Forces (SDF) di provinsi Raqqa, bagian utara Suriah pada Senin (21/8), demikian laporan sebuah kelompok pemantau yang dilansir kantor berita Anadolu, Selasa (22/8/2017).

Menurut kelompok aktivis Informasi yang berbasis di Raqqa, Raqqa Is Slaughtered Silently (RBSS), serangan tersebut selama 24 jam terakhir telah menargetkan beberapa kawasan di provinsi tersebut.

SDF sendiri adalah hasil bentukan dari kelompok yang saat ini dianggap teroris oleh Turki, yaitu Partai Kurdistan PKK/PYD.

Pada awal Juni lalu, koalisi yang dipimpin AS meluncurkan sebuah kampanye militer yang bertujuan merebut kembali Raqqa, ibu kota “khilafah” ISIS.

Menurut laporan  RBSS yang juga sering memperbarui informasi terkait kondisi perang dan kemanusiaan di Raqqa, setidaknya 481 warga sipil terbunuh di Raqqa selama bulan Juli 2017.

Bulan lalu, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah telah mencatat bahwa dalam delapan bulan terakhir tingkat kematian warga sipil di Raqqa sudah mencapai angka 1.400, termasuk 308 anak-anak dan 203 wanita.

Baca Juga

Suriah saat ini tengah mengalami krisis kemanusiaan yang belum juga berakhir sejak Maret 2011, ketika rezim Basyar Asad menindak unjuk rasa rakyat Suriah yang menginginkan perubahan. Rezim Asad menghadapi demonstrasi rakyat Suriah itu dengan keganasan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Akibat dari tindakan rezim itu, peperangan pun tidak bisa dihindari. Banyak dari masyarakat suriah menentang tindakan rezim Basyar dengan senjata. Kelompok-kelompok perlawanan pun bermunculan sejak saat itu.

Akibat perlawanan rakyat Suriah itu, menurut catatan PBB, ratusan ribu orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta orang mengungsi. Sementara kematian di pihak  rezim Asad sendiri, yang diakibatkan oleh konflik tersebut, secara keseluruhan jauh lebih rendah dibanding terbunuhnya warga sipil Suriah. (Nizar Malisy/Salam-Online)

Sumber: Anadolu

Baca Juga